
UU OTSUS Papua dirancang khusus untuk memusnahkan etnis Papua dari tanah leluhurnya. UU OTSUS bukan sebagai “political will” – kemauan baik dari Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup bagi orang asli Papua, akan tetapi “political seckret war” politik perang rahasia dari Indonesia untuk meningkatkan pemusnahan etnis Papua. UU OTSUS adalah UU INVASI (OPERASI) MILITER baik secara terbuka dan tertutup.
Di era OTSUS Papua sudah terbukti perang terbuka dan tertutup secara masif terus dilakukan. Penculikan dan pembunuhan dgn sadis yg menimpa almarhum Dortheys Hiyo Eluay (pemimpin kharismatik) adalah bukti bahwa OTSUS bukan bermaksud untuk membangun Tanah Papua, tetapi menenggelamkan etnis Papua – ras Melanesia dari tanah leluhurnya. Orang asli Papua meninggal dunia setiap saat karena banyak sebab adalah bukti bahwa orang Papua sedang dalam bahaya pemusnahan etnis.
Kini Indonesia sedang berancang-ancang untuk memekarkan lagi 3 propinsi dan 30 kabupaten di Tanah Papua, diikuti ratusan pemekaran distrik dan ribuan pemekaran kampung. Pemekaran-pemekaran ini adalah jalan masuk untuk para amber menguasai, menjajah dan menjarah. Sudah terbukti dalam 58 tahun, lebih khusus dalam 20 tahun era OTSUS tak ada perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya dalam pemberdayaan, perlindungan dan keberpihakan kpd orang asli Papua.
Pembangunan fisik, tanpa dibarengi dengan pembangunan manusia adalah sia sia. Pembangunan fisik itu untuk siapa? Pembangunan fisik: jalan, jembatan, dll bukan untuk kepentingan orang asli Papua. Tetapi itu dibangun untuk kepentingan amber.
Jalan, jembatan, pemekaran sebagai jalan masuk bagi amber untuk menguasai, menjajah dan menjarah. Orang Papua musti melihat implementasi UU OTSUS Papua dengan arif dan jeli.
Jangan dilihat dari satu aspek saja, tetapi musti dilihat semua aspek dan dampaknya.
Ingat: OTSUS BUKAN LAMBANG KESEJAHTERAAN BAGI ORANG ASLI PAPUA, tetapi OTSUS ADALAH LAMBANG KEJAHATAN KEMANUSIAAN BAGI BANGSA PAPUA.
Karena itu ORANG ASLI PAPUA BERSATU MENOLAK UU OTSUS JILID II yg sdg dirancang.
Marilah kita berekonsiliasi (bertobat, berdamai dan bersatu) menyambut pemulihan bangsa Papua yg akan dipulihkan Tuhan Allah indah pada waktuNya. JALAN BEREKONSILIASI TOTAL (bertobat, berdamai dan bersatu) adalah JALAN BEBAS HAMBATAN yang ditawarkan oleh Tuhan kpd kita, agar bangsa Papua ke luar dari perbudakan Indonesia.
TAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN.
Atas pertolongan Tuhan, PAPUA PASTI BISA.
Source: FB
Leave a Reply