Design a site like this with WordPress.com
Get started

Amunggut Tabi: Berpikir dan Bertindak Beradab, Sadar Tanah ini Punya UUD Sendiri

Dari Markas Pusat Pertahanan (MPP) West Papua Army (WPA), Amunggut Tabi, Gen. WPA menyatakan salah satu misi revolusi dalam perjuangan bangsa Papua ialah me-revolusi paradigma, cara pandang dan wacana dan tindakan dalam menyikapi dinamika politik yang berkembang di Tanah Papua.

Menanggapi tanggapan yang disampaikan oleh politisi Indonesia, dan terutama Tentara Nasional Indonesia yang hendak berkantor pusat di Tanah Papua, maka Gen. Tabi menyatakan

Berpikirlah dan bertindaklah beradab. Kita harus saling menyadari dan saling mengakui, bahwa Tanah ini pada hari ini telah memiliki Konstitusi yang memagari, mengatur dan mengandalikannya. Dengan demikian UUD asing telah gugur demi hukum. Secara rohani dan secara legal, di alam semesta, di dunia non fisik telah dirayakan secara luas, baik di pulau-pulau di Indonesia maupun di Tanah Papua, bahwa Tanah Papua, dari Raja-Ampat sampai Maroke telah memiliki UUD yang melindunginya dari segala macam serangan, dalam bentuk apapun, jenis apapun, termasuk serangan militer den polisi Indonesia.

Amunggut Tabi, Gen. WPA

Ditanyakan apa tanggapan terhadap pendapat ahli hukum internasional Indonesia yang menyatakan deklarasi pemerintah West Papua dan deklarasi UUDS NRWP (Negara Republik West Papua) tidak memiliki dasar hukum, maka Gen. Tabi dengan santani menjawab, “NKRI sebagai penjajah harus mengatakan begitu. Kalau tidak begitu NKRI bukan penjajah atas tanah dan bangsa Papua! Opini penjajah pasti tidak akan pernah setuju dengan langkah ULMWP dan bangsa Papua>

Menjawab tanggapan Kemenlu RI yang menganggap usaha ULMWP sia-sia karena PBB telah mengakui invasi dan pendudukan NKRI atas West papau sebagai sesuatu yang telah sah, maka Gen. Tabi katakan

Yang tidak bisa dirubah hanya kodrat Allah. Salah satu kodrat Allah ialah matahari terbit dari Timur dan terbenam di Barat. Itu tidak dapat dirubah. Salah dua ialah bahwa pulau New Guinea itu bukan tanah air Indonesia. Itu tidak dapat dirubah dan dijadikan sebagai tanah-air Indonesia. Salah tiga, menjadikan bangsa Papua mengaku diri atau dikleim sebagai orang Indonesia adalah pelanggaran Hukum Allah dan Hukum Alam. Jadi yang melawan kodrat dan hukum Allah bukan orang Papua, tetapi orang Indonesia dan NKRI. Politisi di Deplu RI jangan menipu diri sendiri dan jangan menipu bangsa kalian. Kita harus fair dan berpikir beradab bahwa West Papua bukan Indonesia, orang Papua bukan ras Melayu dan pulau New Guinea bukan wilayah NKRI.

Amunggut Tabi, Gen. WPA

Ditanyakan bagaimana dengan pembentukan pemerintah sementara West Papua, di mana posisi militer West Papua Army? Gen. Tabi menyatakan

ada tiga komando militer gerilya Papua Merdeka yang telah bersatu dan panglima dari ketiga komando akan bertemu menyusun strategi perlawanan bersenjata. Sekarang ada Undang-Undang yang menjamin sehingga semua prajurit Papua Merdeka adalah kombatan kemerdekaan, bukan KKB, bukan KSB, bukan teroris, bukan separatis. Ketiga komando akan mengundang komando yang lain di seluruh Tanah Papua untuk bergabung melawan penjajah. Bahkan pasukan gerilyawan dari Timor Leste, Aceh dan Maluku juga akan diundang untuk bergabung, karena mereka telah lama bersedia dan meminta-minta untuk bergabung. Penundaan dilakukan komando di Tanah Papua karena militer di Tanah Papua belum bersatu. Dengan penyatuan nama kesatuan dan dalam waktu dekat penyatuan komando gerilya Papua Merdeka menyusul Undang-Undang militer West Papua dan Undang-Undang Perang Papua Merdeka, maka semua langkah WPA akan dilakukan berdasarkan Udang-Undang dan para kombatan lain yang menentang NKRI dari seluruh wilayah jajahan NKRI akan bersatu.

Amunggut Tabi, Gen. WPA

West Papua Army Memperingati 1 Desember 2020

Di Markas Pusat Pertahanan (MPP), West Papua Revolutionary Army (WPRA), telah diperingati HUT Manifesto Politik Bangsa Papua, yang adalah tonggak sejarah kebangkitan bangsa Papua, yang disaksikan dan diakui oleh negara kolonial Belanda dan Australia.

Peringati 59 tahun manifesto Politik (1 Desember 1961 – 1 Desember 2020) disertai pengumuman Pemerintahan Sementara (United Liberation Movement for West Papua), menyusul pengesahan UUDS NRWP pada Oktober 2020, maka WPRA mengadakan upacara pengibaran bendera Sang Bintang Kejora pada hari Selasa (1 Desember 2020) di MPP WPRA

Sebagai pemegang Komando West Papua Army, Mathias Wenda, Chief Gen. WPRA memberikan sambutan kepada seluruh pasukan dan kepada para pemimpin ULMWP di seluruh dunia.

.Papua Merdeka! Papua Merdeka! Papua Merdeka! #ULMWP#WestPapuaArmy#WestPapua#Republic_of_WestPapua#FreeWestPapua#Referendum#ReferendumWestPapua

Doa Undangan Terbuka untuk Octovianus Motte, Jeffry Pagawak, Victor Yeimo dan Sebby Sambom

Dalam doa bersama di Markas Pusat Pertahanan Tentara West Papua di Yako, Vanimo, Papua New Guinea, di antara para perwira Tentara Revolusi West Papua Gen. WPA Amunggut Tabi menyampaikan doa kepada Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus sebagai berikut.

Di dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, Aku sebagai hamba-Mu, General WPRA Amunggut Tabi datang menghadap, Lapor, Ya Yesus Panglima Mahatinggi Komando Revolusi semesta alam sepanjang masa.

Lapor, saya mengundang Engkau, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu dalam perjuangan Papua Merdeka, sehingga apa yang terjadi dalam perjuangan ini bukan kehendak manusia, bukan kehendak oknum, bukan kehendak pribadi, tetapi adalah kehendak Tritinggal Allah, kehendak bersama dan kehendak untuk merdeka dan bebas bagi bangsa Papua, wilayah West Papua.

Lapor, di dalam Nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, izinkan saya mengundang lewat doa ini, kepada

  1. Tuan mantan Ketua ULMWP, Dr. Octovianus Motte, di Amerika Serikat
  2. Tuan Victor Yeimo, mantan Ketua KNPB, di Tanah Papua
  3. Tuan Jeffry Pagawak, di Tanah Papua
  4. Tuan Sebby Sambom di Tanah Papua.

agar mereka datang bergabung dengan orang tua mereka, Mathias Wenda, Chief Gen. WPRA, dan bergabung ke dalam ULMWP untuk membawa perjuangan bangsa Papua memasuki tahapan-tahapan penyelesaian pendirian negara, sebelum berhadapan dengan NKRI.

Saya tahu bahwa NKRI menginginkan UUDS NRWP ini tidak disahkan pada tahun ini sebelum UU Otsus disahkan untuk memperpanjang pendudukan NKRI atas tanah Papua.

Saya tahu bahwa ada organisasi dan oknum di dalam ULMWP mendukung program NKRI secara terang-terangan. Saya sudah tahu nama mereka, dan saya juga telah tahu di mana mereka bertemu dan mereka membicarakan apa saja dengan NKRI. Akah tetapi itu tidak penitng. yang terpenting ialah bahwa kami semua satu bangsa, satu tujuan: One People – One Soul. Dan atas dasar itu Engkau tahu, saya mengasihi mereka dengan sungguh-sungguh dari dalam hati saya.

Ya, Yesus, Engkau sebagai Raja Damai yang akan datang memerintah segenap alam semesta sepanjang masa, yang sedang kami persiapkan di dalam Negara Republik West Papua untuk kedatangan-Mu.

Ya Yesus, Engkau tahu, bahwa Negara Republik West Papua ialah Negara yang didirikan dengan cita-cita untuk menghadirkan kerajaan Allah di Bumi, seperti di surga, bukan untuk keadilan dan kemakmuran materialis duniawi, bukan untuk kemerdekaan dan kebebasan jasmaniah yang fana, bukan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang bersifat sangat duniawi. Engkau telah lihat dasar pemikiran dan rancangan Undang-Undang yang secara langsung mengundang keterlibatan-Mu secara legal-formal negara dalam perjuangan ini.

Iblis masih ada, dia bekerja menebar kecurigaan, menebar ke-akuan yang mematikan, dan menebarkan rasa takut, rasa saling mencurigai, rasa saling membenci dan rasa saling mendendam, yang tidak sehat dan tidak beradab.

Dalam Darah Yesus saya patahkan dan saya hancurkan segala kuasa kegelapan.

Sampaikanlah undanganku yang sangat pribadi ini kepada saudara-saudara-ku sebangsa, seiman, sependiritaan dan senasib.

Tuhan, lihat hatiku! Lihat pikiranku! Sampaikanlah hati ini, perasaan ini, cinta-kasih ini, kasih Allah yang ada di dalam hati kami kepada saudara-saudara-ku di mana-pun mereka berada.

Hadirlah dan nyatakan kehendak-Mu. Tunjukkan kuasa-Mu.

Engkah telah datang ke dalam dunia ini dan mati lalu bangkit mengalahkan iblis, yang memisahkan kami dari Allah, yang memisahkan kami suku-suku di Tanah Papua, mendamaikan kami dengan Allah dan mendamaikan kami di antara suku-suku di Tanah Papua.

Kepentingan kami, kehendak kami, pemikiran kami, kedudukan kami, perjuangan kami semuanya hanya sementara untuk di dunia ini selama kami hidup di dunia ini.

Kami berdoa demi kepentingan hidup kekal. Kami minta karena kewajiban kami sebagai orang Kristen, bukan karena kewajiban di dalam posisi kami secara politik ataupun militer. Itu sama sekali sementara. Yang kekal ialah kebenaran bahwa kami hanyalah manusia, yang telah dilahirkan, dan sekarang hidup dan kemudian akan mati, dan roh kami akan hidup di alam baka Bukan sebagai orang Yali, bukan sebagai orang Walak, bukan sebagai orang Mee, bukan sebagai orang Lani, bukan sebagai orang Papua, bukan sebagai orang Indonesia, tetapi sebagai anak-anak Allah, satu babptisan, satu kasih, satu pengharapn.

Dalam Nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus hamba-Mu berdoa. Kiranya kabulkan-lah doa kami ini. Berbisik dan berteriaklah ke dalam hati dan pikiran semua bangsa Papua, secara khusus saucara-saudara sebangsa, setanah air, seperjuangan dan senasib yang kaimi sebutkan secara khusus dalam doa ini.

Dalam Nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus! Amin!

Blog at WordPress.com.

Up ↑

%d bloggers like this: