Oleh C. Ruhukail di FB
Generasi Muda Papua pasti bertanya …… Mengapa Proklamasi Negara Republik Papua Barat dilakukan atau terjadi bukan pada bulan Desember, Oktober, February atau Maret, TETAPI pada bulan July, dan tanggal satu (1 Juli)?
Jika anda lahir pada bulan July 1971 atau setelah itu, maka anda hanya akan mendengar atau membaca dari catatan2 sejarah perjuangan Papua Barat bahwa di saat itu, ada dua tokoh orang Papua yang mengukir sejarah Bangsa Papua Barat, yaitu: Brigadir Jenderal Seth Jafet Rumkorem (alm), dan Tuan Jacob Hendrik Prai yang kini bermukim di Malmo, Swedia.
Dua putra Papua terbaik ini bergabung dan membentuk Pemerintahan Revolusi Sementara (PRS) pada tahun 1971 dan memproklamirkan Negara Republik Papua Barat pada tanggal 1 Juli 1971. Baik tanggal 1, maupun bulan Juli-nya juga tahun 1971nya dipilih karena satu hal: yaitu bahwa Irian Barat/Irian Jaya setelah Pepera-1969 yang pemilihannya melalui Dewan Musyawarah Pepera (DMP) yang diwakili hanya oleh 1025 orang wakil, sedang dipersiapkan untuk ikut dalam Pemilihan Umum 1971 yang dimulai pada tanggal 3 Juli. Oleh karena Pemilihan Umum (Pemilu) yang pertama kali di Irian Jaya itu jatuh pada tanggal 3 Juli, maka Rumkorem (Presiden) dan Prai (Ketua Senat) serta Anggota Kbinet waktu itu memilih 1 Juli (dua hari dimuka Pemilu itu) untuk memproklamasikan kemerdekaan Negara Republik Papua Barat dan menyatakan kepada dunia bahwa orang Papua bukan bagian dari bangsa Indonesia sehingga tidak punya hak untuk mengikuti Pemilu tanggal 3 Juli 1971 itu.
Dari catatan sejarah kita tahu bahwa baik Pembentukan Pemerintahan yang disebut PEMERINTAHAN REVOLUSI SEMENTARA Negara Republik Papua Barat dan Naskah Proklamasi dilaksanakan sesuai dengan nasehat dari Tuan Nicolaas Jouwe (alm) yang ketika itu menjabat sebagai Ketua NLC (National Liberation Council) yang tanpa Surat Keputusan (hanya secara lisan) menunjuk/mengangkat Rumkorem sebagai Presiden dan Jacob Prai sebagai Ketua Senat.
Jadi mengapa 1 July dan bukan 1 Desember 1971? 1 July dipilih karena Proklamasi itu harus dibaca atau diumumkan dimuka pelaksanaan Pemilihan Umum Indonesia yang pertama di Irian Barat/Irian Jaya, 3 July 1971.
Pada prinsipnya, Proklamasi 1 Juli terjadi sebagai penolakan bangsa Papua terhadap Pelaksanaan Act of Free Choice (Pepera-1969) yang tidak adil/tidak jujur dan tidak sesuai dengan isi dari New York Agreement ‘One Man One Vote’.
Begitu penjelasan tentang 1 July 1971 yang dipilih oleh Rumkorem dan Prai sebagai Hari Proklamasi Negara Republik Papua Barat. (CPR/Wapupi0275).— feeling fantastic with Fred Christian Mambrasar, Petrus Ayamiseba, Pam, Mandiboari Koerni, Constantinopel Ruhukail, Paul Kafiar,Monica Victoria Raddatz, Johanna Anna Koerni,Joko, Ibiroma Wamla and Daniel Randongkir atPoreporena Freeway.

Reblogged this on West Papua Government.
LikeLike